Sukma Nopriatin, SMAN 1 Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan ilir, CGP Angkatan 7....... Rencana Allah Terkadang Lebih Indah dari Rencana Manusia, Sabar, Syukur dan Ikhlas......

Dec 17, 2022

 Mulai Dari Diri Modul 1.4 - Budaya Positif

Sekolah merupakan rumah kedua bagi murid untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mengembangkan diri ataupun mendapatkan kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak mereka dapatkan di rumah. Sekolah juga merupakan salah satu tempat murid menghabiskan waktunya dengan cukup lama dalam satu hari. Sebagai tempat dimana murid menghabiskan waktunya untuk belajar dalam proses pendidikan, hendaknya sekolah menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan, menenangkan, nyaman dan aman bagi murid. Sehingga murid akan lebih fokus untuk belajar menimba ilmu dan pengalaman serta dapat menggali potensi dan mengembang dirinya dengan baik.

1.      Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?

            Pentingnya menciptakan suasana positif dilingkungan dapat membuat guru maupun murid akan merasa senang, tenang, nyaman dan aman. Dan pada akhirnya akan meningkatkan motivasi guru untuk mendidik dan mengajar dengan lebih baik lagi, begitu juga dengan murid-murid, mereka akan lebih semangat lagi untuk bersekolah dan mengembangkan dirinya tanpa rasa takut.      

2.      Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
            Sebagai pendidik saya berusaha untuk selalu menciptakan suasana positif di sekolah dengan cara menjaga hubungan yang positif dengan pimpinan, rekan sejawat, murid maupun warga sekolah lainnya. Saya juga berusaha untuk selalu berkata dan bersikap positif sehingga tidak membuat kesalahpahaman dengan rekan sejawat dan saling membantu apabila ada masalah. Begitupun pada murid, saya mencoba untuk mengenal dan mengerti karakteristik dan kebutuhan murid, dan dalam proses pembelajaranpun saya mencoba untuk merangkul semua murid sehingga murid tidak merasa segan dan lebih terbuka apabila ada masalah dalam proses pembelajaran.
3.      Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

            Hubungan antara menciptakan suasana positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid sangat berkaitan, dengan suasana yang positif murid akan merasa lebih semangat dan termotivasi, merasa senang, tenang, nyaman dan aman untuk menjalani pendidikan. Dan pada akhirnya murid akan mampu untuk menggali potensi dan mengembangkan dirinya karena tanpa rasa takut dalam proses pembelajaran.

4.      Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?

            Penerapan disiplin disekolah saya sudah diterapkan dengan efektif, dengan adanya tata tertib yang berlaku walaupun masih ada yang perlu diperbaiki. Yang perlu diperbaiki masih adanya pelanggaran tata tertib.
  1. Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain? 
  2. Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda,  bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda?  Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa tekanan dan nyaman.

Jawaban

            Saya memimpikan sekolah dengan suasana yang menyenangkan, lingkungan yang asri dan bersih serta sekolah yang selalu dirindukan untuk didatangi karena penuh dengan kebaikan dan kebermanfaatan. Sekolah dimana guru-gurunya mempunyai motivasi yang tinggi untuk terus mengembangkan diri, mandiri, inovatif, kreatif, bisa berkolaborasi denan siapa saja, disiplin, mempunyai tujuan yang sama dalam pendidikan dan welas asih dalam mendidik. Guru bertutur dengan lembut yang selalu mengucapkan kalimat yang selalu membawa kebaikan dan bisa diambil informasi atau manfaatnya, terlebih bisa memotivasi murid. Sekolah dimana guru  dalam pembelajaran berpihak kepada murid, dengan selalu menuntun murid sesuai kodratnya. Saya juga memimpikan murid yang punya beriman dan berakhlak mulia, berkarakter, mandiri, kreatif dan kritis, inovatif serta berwawasan global, dan bisa menghargai siapa saja baik pimpinan sekolah maupun guru.

            Untuk mewujudkan hal tersebut, sebagai pimpinan sekolah tentunya saya akan berkolaborasi dengan guru dan warga sekolah serta membuat kebijakan-kebijakan untuk menciptakan lingkungan yang positif. Strategi yang saya pilih mulai dari diri saya sendiri, saya akan mencoba memberi keteladanan sebagai seorang pemimpin, dengan demikian saya berharap dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh guru maupun siswa. Dalam menerapkan disiplin positif, saya akan mulai dari diri saya, guru, murid dan semua warga sekolah sesuai dengan fungsi, wewenang dan tugas masing-masing yang tentunya memperhatikan suasana yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid. Karena dengan suasana sekolah yang menyenangkan, guru akan menjalankan tugasnya lebih bertanggung jawab dan murid pun akan merasa lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan diri tanpa merasa takut.

 

Harapan Untuk Diri Sendiri

            Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
            Harapan saya adalah saya dapat memberikan hal positif, di mulai dari diri saya sendiri, merubah hal yang belum baik menjadi baik, dan dapat mengajak warga sekolah untuk lebih membudayakan hal-hal yang positif. Mencoba untuk lebih mengenali lagi lingkungan, terutama murid-murid saya. Mencoba untuk lebih baik dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga murid-murid saya dapat mencapai kesempurnaan hidupnya.
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

            Saya ingin murid saya dapat menjalankan fungsinya sebagai pelajar dengan rasa senang, tenang, nyaman dan aman serta terbuka sehingga dapat lebih berkembang dan dapat menggali potensi dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.

 

Ekspektasi

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

            Saya berharap dari modul ini semakin menambah pengetahuan dan pengalaman saya tentang budaya positif di lingkungan sekolah dan dapat saya implementasikan baik untuk diri sendiri maupun untuk warga sekolah

  1. Penghargaan efektif jika kita menginginkan seseorang melakukan sesuatu yang kita inginkan, dalam jangka waktu pendek.

2.      Jika kita mendapatkan penghargaan untuk melakukan sesuatu yang baik, maka selain kita senantiasa berharap mendapatkan penghargaan tersebut lagi, kita pun menjadi tidak menyadari tindakan baik yang kita lakukan.

1.      Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang, setiap tindakan hanya dilandasi untuk memperoleh sesuatu.

2.      Penghargaan menghukum, penghargaan hanya dirasa hukuman bagi yang tidak mendapatkan penghargaan.

 


 Mulai Dari Diri Modul 1-3 -  Visi Guru Penggerak

Oleh: Sukma Nopriatin, SMAN 1 Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir

CGP Angkatan 7



Mulai Dari Diri Modul 1.2 - Nilai dan Peran Guru Penggerak
By : Sukma Nopriatin, guru di SMAN 1 Indralaya Selatan, CGP Angkatan 7 Kabupaten Ogan Ilir.

Tugas 1


Trapesium Usia

Peristiwa Negatif

Peristiwa negatif yang saya alami, sewaktu saya duduk di kelas 2 SMU. Waktu itu pelajaran olahraga, dalam pelajaran itu ada olahraga volley. Saya akui, saya tidak begitu pintar dalam hal olahraga termasuk olahraga volley. Satu  ketika, waktu pelajaran olahraga kami diminta untuk melakukan passing satu persatu. Kebetulan saya mendapatkan giliran pertama, sewaktu saya passing bolanya melambung tinggi sampai diatas genteng. Karena sekolah saya bertingkat, otomatis susah untuk mengambil. Pak gurunya berkata, sudah cukup olahraga kita pada hari ini. Saya sangat merasa bersalah pada hari itu.

 Peristiwa Positif

Banyak sekali peristiwa positif yang saya alami, pada saat kelulusan sekolah dasar saya pernah menjadi juara umum dengan nilai tertinggi di SD saya, walaupun hanya tingkat sekolah tapi itu sudah membuat saya senang karena berhasil membuat orang tua saya tersenyum dan bahagia. Begitupun waktu SMP, saya sangat menyukai kegiatan pramuka sehingga dengan beberapa teman yang lain, kami masuk dalam regu inti dan selalu dikirim apabila ada kegiatan diluar yang berkaitan dengan pramuka. Dan Alhamdulillah, orang tua memberi izin dan mendukung, salah satu bentuk dukungan apabila ada kegiatan kemah orang tua saya bersama saudara saya datang walau sekedar untuk melihat dan membawa makanan kesukaan saya. Dengan mengikuti kegiatan ini saya lebih bisa mandiri, bekerjasama dengan orang lain.

 Dari peristiwa tersebut, yang terlibat adalah saya, guru dan teman-teman saya. DAmpak emosi yang saya rasakan, saya merasa sedih, panic dan merasa tidak enak terhadap teman sekelas saya. Karena saya, pelajaran olahraga yang baru dimulai harus diakhiri.

 Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat memengaruhi diri Anda di masa sekarang?

Karena momen tersebut bisa diambil hikmahnya, saat peristiwa negatif, saya mencoba memperbaiki diri kemudian terus berlatih agar hal terulang tidak terjadi lagi. Saat momen positif, saya menjadi lebih mandiri, percaya pada diri dan kemampuan sendiri dan berusaha untuk lebih mengembangkan diri lagi. Tapi apapun peristiwa yang saya alami, saya selalu mencoba untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Karena apapun itu, ada tangan Allah yang selalu ikut campur dalam kehidupan kita.

Menurut Anda, apa saja peran dari seorang Guru jika dikaitkan dengan trapesium usia?Menurut saya, ada beberapa peran yang bisa terlihat, yakni;

-    Guru harus memahami bahwa anak memiliki karakter yang unik yang berbeda,  sehingga anak lebih percaya pada dirinya sendirinya.

-   Guru harus membimbing dan mengarahkan bakat dan minat anak, agar tersebut bertambah pengetahuannya, bermoral dan bisa survive pada zamannya

Buatlah 1-2 kalimat yang dapat menggambarkan nilai-nilai yang Anda percayai sebagai    seorang Guru, menggunakan kata-kata berikut: Guru, Murid, Belajar, Makna.

            Guru merupakan penuntun bagi muridnya, sehingga harus bisa menciptakan pembelajaran             yang bermakna, agar muridnya bisa mengembangkan diri, berpengetahuan juga bermoral.

 

Tugas 2Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

NIlai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkkan murid, rekan guru, dan omunitas sekolah saya adalah saya mempunyai rasa empati dan simpati kepada sesame, saya juga ingin melihat orang lain juga maju bersama saya, saya juga selalu berusaha untuk bisa membantu orang lain sesuai dengan kemampuan saya.

Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah, yakni saya berusaha melakukan pendekatan personal kepada murid yang menurut saya ada masalah terutama pada mata pelajaran yang saya ampu, saya ajak bicara kemudian mencoba memotivasi dan mencari solusi atas masalah yang dihadapinya. Begitupun dengan rekan guru, sebisa mungkin saya menjalin hubungan yang baik, karena menurut saya hubungan yang baik dan suasana kerja yang kondusif akan membuat saya tambah bersemangat untuk menjalankan tugas saya. Sedangkan dikomunitas sekolah, saya berusaha untuk mengikuti kegiatan yang diadakan dan mencoba berpartisipasi secara aktif.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Mulai Dari Diri Modul 1.1 - Filsofis Ki Hajar Dewantara

Oleh: Sukma Nopriatin, guru di SMAN 1 Indralaya Selatan

CGP Angkatan 7


1. Reflektif Kritis

          Seperti yang kita ketahui, Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh nasional yang sangat  berpengaruh terhadap perubahan dunia pendidikan, selain itu beliau juga merupakan Menteri Pendidikan pertama di negara kita tercita ini. Pemikirannya masih sangat relevan dengan perkembangan zaman, bahkan sampai sekarang. Kalau kita pernah mendengar atau membaca  ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, yang mempunyai arti di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Semboyan tersebut masih dipakai dinegara kita terutama di bidang pendidikan. Di dalam pendidikan dan pengajaran diharapkan apa yang menjadi pemikiran Ki Hajar Dewantara bisa membuat negara kita menjadi negara yang mempunyai karakter yang baik, berilmu dan mempunyai kemampuan di bidang teknologi serta beriman.

          Relevansi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan saat ini yakni mulai adanya Pendidikan Merdeka Mengajar. Merdeka belajar merupakan program yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencapai pendidikan yang lebih baik dengan berpusatnya pendidikan kepada murid. Disekolah saya penerapan pemikiran ki Hajar Dewantara pada dasarnya sudah terlaksana. Ini bisa terlihat dari aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang mencoba sesuai dengan kebutuhan murid, kemudian terdapatnya pembiasaan yang menekankan penddikan karakter, misalnya berdoa sebelum belajar, mengucapkan salam atau sapa ketika bertemu dan murid menyalami guru apabila ketemu.

          Saya sebagai guru selalu mencoba untuk menjalankan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Misalnya, saya berusaha untuk bisa menjadi contoh yang baik terutama bagi murid saya, baik itu cara berbicara, cara bersikap, cara berpakaian maupun hal lain yang kiranya bisa dijadikan contoh bagi guru lain atau bagi murid saya. Saya juga berusaha membimbing murid saya dengan baik, baik itu dalam proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas, misalnya mencoba  mencari solusi ketika ada siswa yang cerita bila ada masalah baik pribadi maupun di kelas saya. Saya juga sangat mensupport semua warga sekolah baik guru maupun murid untuk mengembangkan diri dan kemampuan mereka.

2. Harapan dan Ekspektasi

      Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya bisa bisa berbagi kepada rekan sejawat tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara berupa merdeka belajar dan pendidikan berpusat pada murid. dan saya juga ingin mengimplementasikannya pada diri sendiri.

      Sedangkan harapan saya terhadap murid-murid saya setelah mempelajari modul ini, saya berharap murid-murid saya lebih mempunyai karakter yang baik, mandiri, percaya pada diri sendiri bahwa mereka mampu melakukan hal yang terbaik dalam aktivitas belajar maupun kehidupan sehari-hari, saya juga berharap murid saya mau untuk mengembangkan diri sesuai dengan zamannya dengan tidak mengenyampingkan keimanan dan ketakwaaan meraka terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

      Harapan saya setelah mengikuti kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini adalah saya lebih memahami pemikirsn Ki Hajar Dewantara yang berupa merdeka belajar dan dapat mengimplementasikannya baik dalam proses pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.

1 am come back...